Pada tahun 2010, Lucky D. Aria berhenti dari pekerjaannya untuk mendirikan Matoa, sebuah bisnis yang menghasilkan jam tangan buatan tangan dari kayu keras lokal yang didaur ulang. Setelah menghabiskan waktu selama setahun untuk riset pasar, ia akhirnya meluncurkan jam tangannya lewat pameran skala kecil tingkat lokal di Bandung pada tahun 2011.

Merek ini langsung menjadi populer di Bandung, namun Lucky merasa sulit untuk memperluas bisnisnya, karena ia tidak memiliki cukup modal untuk mendirikan etalase fisik di kota lain. Untuk mengatasi masalah ini, Lucky memutuskan untuk membuat situs dan menjual jamnya secara online saja.

Setelah Lucky mengaktifkan dan menjalankan situs Matoa, ia mulai mempromosikan situs tersebut melalui media sosial. Namun, penjualan secara online tetap rendah setelah beberapa tahun, dan itulah saat Lucky mulai mempertimbangkan untuk menggunakan Google Ads untuk meningkatkan awareness terhadap brand-nya. Lucky memiliki dua sasaran di sini, yaitu ia ingin meningkatkan brand awareness sekaligus mendorong lebih banyak penjualan melalui situsnya.

Setelah memutuskan bahwa ia ingin bereksperimen dengan iklan online, Lucky menunjuk Taufik — seorang mantan akuntan yang tidak memiliki pengalaman di bidang pemasaran online — untuk menyiapkan dan menjalankan Google Ads Matoa.

Taufik membuat akun Google Ads untuk Matoa dari nol, belajar dari referensi online yang tersedia, seperti Pusat Bantuan Google Ads dan video bantuan YouTube. Taufik juga bekerja sama dengan tim dukungan Google Ads untuk mengklarifikasi konsep dan mendiskusikan strategi.

Dengan sumber referensi ini, Taufik dengan cepat mengasah keahliannya tentang Google Ads dan merancang strategi tiga langkah untuk meraih kesuksesan. Pertama, ia memperkenalkan Matoa ke audiens baru pada situs dan aplikasi populer di Google Display Network, platform yang menjangkau lebih dari 90% pengguna internet di seluruh dunia.

Selanjutnya, ia terhubung kembali dengan pengunjung situs sebelumnya melalui iklan pemasaran ulang. Iklan ini hanya menargetkan mereka yang pernah mengunjungi situs Matoa dan pergi tanpa melakukan pembelian, membujuk mereka untuk mengunjungi situs kembali. Ini membuat Matoa menjadi produk yang pertama diingat, dan mendorong calon pelanggan lama-kelamaan untuk membeli. Terakhir, Taufik menggunakan iklan Penelusuran untuk menargetkan generasi milenial, memastikan iklannya akan tampil saat audiens target ini menelusuri kata kunci yang terkait dengan produk Matoa.

Iklan Matoa menerima hampir 15,5 juta tayangan dan lebih dari 40.000 klik per bulan di platforms Google. Bagian terbaiknya? Hampir sepertiga klik ini berkonversi menjadi penjualan online untuk Matoa.

Secara keseluruhan, strategi tiga langkah Taufik ini mendorong peningkatan penjualan sebesar 160% pada tahun 2016, 70% dari jumlah tersebut berasal langsung dari iklan. Sekarang, 90% pemesanan penjualan Matoa berasal dari situsnya, dan perusahaan bahkan melayani pelanggan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Google Ads? Register di sini atau lihat halaman FAQ untuk informasi lebih lanjut.